ESPOS.ID - Penerus usaha peternakan sapi, Haryati, memasak air untuk menyiapkan makanan ternaknya menggunakan kompor biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi, di rumahnya, Minggu (22/8/2021). Dari kotoran sapi tersebut dapat menghasilkan biogas yang melimpah sehingga bisa berhemat energi dan tidak khawatir akan kelangkaan elpiji. (Solopos/Burhan Aris Nugraha)
Esposin, BOYOLALI -- Pemilik peternakan sapi, Suwarno, di Sidosari RT 02/01, Cabean Kunti, Cepogo, Boyolali memanfaatkan kotoran sapi menjadi biogas sebagai bahan bakar memasak keperluan sehari-hari dan memasak makanan ternaknya. Suwarno mengaku, peternakan yang kini dikelola anaknya tersebut dapat menghasilkan biogas yang melimpah sehingga bisa berhemat biaya dan tidak khawatir akan kelangkaan elpiji. Penggunaan biogas dari kotoran sapi tersebut sudah berlangsung lebih dari lima tahun serta bisa mengaliri ke beberapa rumah tetangganya. (Solopos/Burhan Aris Nugraha)
Advertisement
Pemilik peternakan sapi memberi makan hewan ternaknya di di Sidosari RT 02/01, Cabean Kunti, Cepogo, Boyolali, Minggu (22/8/2021). Kotoran sapi tersebut dimanfaatkan menjadi biogas sebagai bahan bakar memasak keperluan sehari-hari dan memasak makanan ternak. (Solopos/Burhan Aris Nugraha)
Penerus usaha peternakan sapi, Haryati, memasak air untuk menyiapkan makanan ternaknya menggunakan kompor biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi, di rumahnya, Minggu (22/8/2021). (Solopos/Burhan Aris Nugraha)
Advertisement
Pemilik ternak sapi, Henri, mengecek keran bak penampungan kotoran sapi yang menghasilkan biogas. Dari kotoran sapi tersebut dapat menghasilkan biogas yang melimpah sehingga bisa berhemat biaya dan tidak khawatir akan kelangkaan elpiji. (Solopos/Burhan Aris Nugraha)
Advertisement
Penggunaan biogas dari kotoran sapi tersebut sudah berlangsung lebih dari lima tahun serta bisa mengaliri ke beberapa rumah tetangganya. (Solopos/Burhan Aris Nugraha)
Advertisement
Burhan Aris Nugraha -
Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.